Jumat, 21 Juli 2017

Macam-Macam Fungsi Dari Riser Sistem

Riser sistem merupakan elemen terpenting yang menjadi penghubung antara host platform dan seabed. Untuk itu fungsi-fungsi riser ini berfariasi berdasarkan tujuan riser ini didesain. Berdasarkan tujuan penggunaannya jenis-jenis riser dapat dibedakan kedalam 4 bentuk seperti berikut :

·         Drilling Riser

Tipe ini mengaplikasikan konsep Top Tension Riser (TTR) yakni terdapat top tension pada area Floating Production Structure untuk mempertahankan pergerakan vertical dari riser itu akibat pengaruh dari gerakan FPS yang ada di permukaan air akibat adanya pergerakan gelombang. Tipe ini umumnya digunakan ketika pengeboran dilakukan. 
Gambar Drilling Riser (http://www.drillingcontractor.org)

·         Production Riser

Tipe ini umumnya digunakan untuk transportasi hidrokarbon dari dasar laut menuju ke host platform di permukaan air. Umumnya konsep dari riser ini adalah konsep compliant riser. yakni sebisa mungking konfigurasi ini dapat mnyerap pergerakan FPS sehingga gerakan pada TDA semakin kecil. 
Gambar Production Riser (http://poli.ru)

·         Injection Riser

Tipe ini digunakan untuk menginjeksi atau sirkulasi beberapa fluida kedalam sumur bor untuk melakukan intervensi ataupun hanya perawatan sumur saja.
Gambar Injection Riser (http://www.offshore-mag.com)

·         Export/Import Riser

Tujuan dari tipe ini untuk transportasi minyak dan gas yang telah diproses di platform menuju ke pipeline yang menuju darat ataupun menuju ke kapal tanker yang nantinya akan di salurkan ke darat.
Gambar Export Riser (http://www.offshore-mag.com)
hope this could help readers :)

Senin, 17 Juli 2017

Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO)

FPSO merupakan bangunan pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang bersifat portable. Dalam artian dapat berpindah-pindah. FPSO merupakan fasilitas produksi migas terapung terintegrasi yang memberikan solusi menyeluruh dalam menghasilkan migas. Karena hampir semua proses produksi migas dari mulai reservoir sampai transfer ke kapal kargo terjadi disini. Karena itu pula desain FPSO bisa menjadi sangat kompleks dibandingkan dengan desain fixed platform. Adapun hasil pemisahan dari produk pengeboran adalah crude oil, air dan gas.

FPSO merupakan superstruktur yang sangat besar. Bagian FPSO yang ada di atas permukaan air jauh lebih besar dari pada bagian FPSO yang berada di bawah permukaan air. Hal ini mengakibatkan FPSO ini lebih dominant dikenai beban angin dibandingkan dengan beban arus.

Untuk aplikasi FPSO di laut dalam dengan kondisi lingkungan yang ekstrim maka perlu diperhitungkan lebih matang lagi efek dari konsep riser yang akan digunakan, mooring, dan jenis turret yang akan digunakan. Berikut adalah gambar FPSO yang beroperasi di laut dalam. 

Floating, Production, Storage, and offloading (FPSO) (http://www.zoombd24.com)

Klasifikasi dari FPSO

Berdasarkan konsep stasiun keeping nya FPSO dapat dibedakan menjadi 2 jenis yakni Spread-moored FPSO, Turret-moored FPSO  (weather-vaning FPSO). FPSO jenis Spread-moored ini cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang tidak ekstrim dan arah angin dan gelombang yang dominant hanya pada satu arah saja. Sedangkan untuk kondisi lingkungan yang ekstrim dengan arus dan gelombang yang dominant tidak dari satu arah saja maka Turret-moored FPSO menjadi pilihan utama.

Turret-mooret adalah struktur yang berbentuk silinder. Bentuk ini dapat mengakomodasi gerakan memutar FPSO untuk menyesuaika arah angin ataupun gelombang yang dominant, konsep ini biasa juga disebut sebagai weather-vaning FPSO. Untuk itu pada FPSO tipe weather-vaning ini maka mooring dan sistem riser yang ada adalah tipe single point. Sehingga semua koneksi dari seabed ke kapal terletak pada turret ini termasuk subsea riser.

Berdsarkan area tempat turret berada turret-mooret FPSO dapat dibedakan menjadi 2 jenis yakni.

·         Eksternal turret
Eksternal turret ini dapat diletakkan pada posisi bow atau stern kapal, duluar lambung kapal, memungkinkan kapal untuk dapat berputar 3600 dan dapat beroperasi pada kondisi cuaca normal dan ekstrim. Biaya pembuatan eksternal turret ini lebih murah dibandingkan dengan internal turret dan modifikasi yang dilakukan di kapal tidak terlau banyak. Selain posisi turret, perbedaan lain dibandingkan internal turret adalah posisi “chain tablenya”. Pada eksternal turret posisi chaintablenya terletak diatas water level, sedangkan pada internal turret chain tablenya terletak/terendam di dalam air. Pada umumnya sistem ini digunakan di perairan yang tidak terlalu dalam dan pada lapangan yang relatif kecil. Contoh aplikasi di Indonesia adalah FPSO Anoa Natuna.
Gambar eksternl turret moored (http://www.sofec.com)
·         Internal turret
Keunggulan system ini adalah dapat terpasang secara permanen maupun tidak (disconnectable). Dapat diaplikasikan pada lapangan dengan kodisi lingkungan yang moderat sampai ekstrim, dan sesuai untuk deepwater. System ini dapat mengakomodasi riser hingga 100 unit dan kedalaman laut hingga 10.000 feet belum contoh aplikasi di Indonesia.

Gambar Internal turret moored
Berdasarkan kondisi lingkungan tempat FPSO akan beroperasi FPSO dibagi kedalam 2 jenis yakni:

·         Disconnectable turret moored FPSO
Pada area yang memiliki potensi adanya cyclone, bongkahan es yang berpotensi menabrak struktur atau biasa disebut drifting iceberg, atau extreme gelombang laut yang regular terjadi sehingga produksi harus dihentikan makan Disconnectable turret moored FPSO menjadi pilihan pada kondisi ini karena jika kondisi extra-extrim terjadi maka turret harus dilepas dan kapal akan menuju ke tempat yang lebih aman.
·         Permanent turret moored FPSO
Pada area yang tidak berpotensi terjadi kejadian-kejadian seperti diatas maka permanent turret moored FPSO bisa digunakan.

thanks for reading this :)

Sabtu, 15 Juli 2017

Nasihat Aku Nanti Untuk Aku Sekarang

Aku, pertamakali Aku masuk kuliah Aku sangat bersemangat dan bergejolak memiliki mimpi yang sangat besar ingin mengubah Dunia ini menjadi lebih baik. Dengan rasa bangga di dalam jiwaku dengan title "Maha-Siswa" yang kusandang maka kubangun idealisme yang kuyakini ini. Tahun demi tahun berlalu tahap-tahap kuliah dan organisasi telah kulalui. 

Tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa yakni lulus kuliah. Seperti semua mahasiswa di kampusku Aku sangat gembira. Kulingkarkan kalung kelulusan di leherku dengan bangga dan kupakai toga kelulusanku dengan tangan kanan memegang Ijazah, kuberjalan dengan tegas seolah menantang Dunia. "Dunia, Aku datang". 

Setelah lulus kuliah tahap selanjutnya yang kulakukan adalah standard seorang fresh graduate, mencari pekerjaan yang layak. Ternyata pekerjaan yang kurasakan layak tidak kunjung kudapatkan entah kenapa mungkin ada yang salah dengan diriku selama ini tapi sudahlah Aku akan tetap berusaha. Bulan demi bulan pun berlalu dan Ideologiku yang dulu sangat kuat terpancang mulai goyah. Ya sudahlah kalau gak bisa dapat kerja yang sesuai Aku kerja apa aja pun gak apalah. 

Alhasil, kerjapun kudapatkan meskipun agak berbeda dari yang selama ini kudamba dambakan. Ideologiku mulai goyah Aku malu pada Dunia makanya Aku ubah kalaupun Aku gak bisa mengubah Dunia ini menjadi lebih baik maka setidaknya Aku akan akan mengubah Indonesiaku yang lagi carut marut ini. Ramadhan demi ramadhan pun kini berlalu semakin banyak pengalaman-pengalaman yang kualami dikantor maka kukejarlah menjadi pegawai teladan di kantorku. Saking sibuknya Aku lupa dengan Indonesiaku yang katanya Aku ingin ubah menjadi lebih baik, Aku malu dengan Indonesia makanya Aku ubah lagi ideologiku. Jika Aku tidak bisa mengubah Indonesia setidaknya Aku bisa mengubah Kantor tempatku berada ini. Ternyata permasalahan di kantor tidak semudah yang kubayangkan. dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda mereka juga memiliki motivasi yang sangat besar sehingga 5 tahun berlalu Aku tidak pernah menjadi pegawai terbaik di kantorku ini. Sedih rasanya, namun untungnya kesedihanku ini dapat terobati dengan hadirnya seorang wanita di sampingku yang selanjutnya kupinang dan kujadikan istri. Setahun berlalu dan Alhamdulillah kami dikaruniahi seorang putri yang sangat lucu dan manis. Hal ini lumayan sangat mengobati kesedihanku waktu itu. Ternyata lagi-lagi menjadi seorang suami dan ayah itu tidaklah gampang tanggung jawab di kepalaku semakin banyak. Aku malu dengan ideologiku dulu yang ingin mengubah kantorku menjadi kantor yang terbaik, ideologikupun kuganti menjadi mengubah dan mendidik keluargaku ke arah yang lebih baik. Namun sepertinya masih ada yang salah dengan diriku selama ini tapi apa yah..

Aku tidak mengerti mengapa membangun keluarga menjadi sangatlah sulit, hubunganku dengan istriku menjadi tidak harmonis hanya karena masalah sepeleh. akibatnya anakku terbengkalai dan sangat membutuhkan kasih sayang orang tuanya yang justru sibuk sendiri dengan gengsi yang mereka miliki tanpa memikirkan perasaan anaknya yang selalu menyaksikan mereka bertengkar. 

Setelah kurenungkan lebih dalam lagi ternyata memang ada yang salah dengan diriku, dari dulu Aku sangat ingin mengubah hal yang sangat besar namun hal yang kecil dan sangat mendasar tidak pernah aku perhatikan, ya benar, dia adalah diriku sendiri. harusnya yang Aku lakukan sedari dulu adalah Aku harus memulai dari diri sendiri dan mulai dari hal yang paling kecil, maka kesuksesan yang besar nantinya akan mengikuti. Cita-cita boleh tinggi tapi tetap ingat ada proses yang harus kita lewati dengan sabar dan lapang dada. Heyy Aku !! aku datang dari masa depan untuk menasihatimu akan hal ini mudah-mudahan Aku bisa memetik pelajaran yang berharga dari Aku.


Minggu, 09 Juli 2017

Apa Itu Subsea Developement?

Subsea developement mangacu kepada oil dan gas developement yang secara fisik terletak di dasar laut. Sumur bornya dibor dari permukaan laut menggunakan "Mobile Drilling Rigs" dan biasanya "Mobile Drilling Rigs" ini berupa semisubmersible rig in deepwater. sumur sumur ini terletak di dasar laut dalam, sumur ini biasa disebut "wet tree".

Pada kebanyakan subsea system production aliran akan melalui "Underwater Flowlines" yang akan dialirkan menuju ke "Surface Production System" untuk diproses lebih lanjut. untuk subsea system yang sederhana terdiri dari 1 sumur produksi yang kemudian dialirkan ke platform yang terdekat. Untuk Subsea System yang lebih kompleks maka akan terdapat beberapa sumur sumur produksi yang setiap sumur tersebut akan terhubung dengan "manifold" kemudian melewati flowline menuju ke "production facility". Production facility ini biasa terletak di offshore maupun onshore.
Gambar Overview Subsea system (http://www.oil-gasportal.com)
meskipun subsea well lebih mahal untuk dilakukan pengeboran dibandingkan dengan konvensional platform well namun secara "field development cost" bisa lebih rendah baik itu karena platform yang ada dapat juga digunakan untuk produksi ataupun karena platfom khusus dapat diletakkan/digunakan pada laut dangkal.

Pertama kali konsep subsea diperkenalkan yakni pada tahun 1943 yakni pada penyelesaian sumur bor di Danau Erie dengan kedalaman 35 feet. kemudian pertamakali system subsea dikerjakan dengan offshore adalah oleh Shell Offshore Callifornia 1961 karena pada zaman itu US fokus pada pengembangan Fix Platform maka NOrway kemudian menjadi yang terdepan dalam pengembangan subsea system ini. Hal ini dimulai tahun 1982 di Frigg Field di Norh fiels di North Sea Kemudian 1990 Shell (US) dan Petrobras (Brazil) memulai memperkenalkan teknologi teknologi terbaru dari subsea system yang dipasang di laut dalam.

Shell Mensa Meksiku mulai berproduksi pada july 1997 pada kedalaman 5376 feet.

untuk saat ini installaasi subsea production system yang terdalam dimiliki/dikembangkan oleh Shell's Tobago yang terletak di Gulf Of Mexico (GOM) pada kedalaman sekitar 9600 feet.

seiring dengan perkembanganna zaman di bidang Subsea, maka para operator mulai menempatkan beberapa peralatan proses pada dasar laut dengan baik diantaranya adalah, "gas-Liquid Separation,"electrical submersible pumps dan beberapa Sand manajement.